Seperti halnya cinta tulus tanpa pamrih oleh seoarang waliyulloh perempuan Robiah Al-adawiyah
sungguh luarbiasa Dia hanya mengenal cintanya kepadaNYA ,hingga tidak ada ruang benci sekalipun pada syaiton ,dia menutup hatinya hanya cinta kpada Alloh dia juga menghilangkan apa saja yang menghalangi cintanya ,sehingga dia memilih perawan selama hidupnya ...
Cintanya membawanya ke kmulyaan hati ..hingga seluruh hijab tentangNYA terbuka ,dia merasakan kedamaian yang sesungguhnya ,cintanya telah membuka pengalaman-pengalaman sufistik ..yang semuala oleh Hasan Al-basri yang melakukan pendekatan karena Roja' dan khauf ,dan Robiah dengan cintanyayang tanpa pamrih tidak mengharap surga ataupun takut neraka ..
dalm syairnya intinya : apakah jika neraka tdklah ada dan juga surgapun tidak ada siapa yang kamu takutkan dan kau harapkan ...karna surga dan nerakapun adalh makhlukNYA ...
memanglah kita tdak bisa mencintaiNYA seprti cinta robiah ..tapi brusaha melakukan apaun karnanya ...
Alloh ridho akan kebaikan maka lakukanlah dan Alloh tidak ridho pada tiap-tipa keburukan ..maka dalam apun brusahalah agar senatiasa mengharap keridhoannya,jangan karna rahmat karunianya yang dibrikan kpada kita menjadikan lupa lalai kpdaNYA ...lalai akan kewajiban qt ...
seperti halnya dalam syair-syair arabi.. selalu nama cinta tak lepas dari perbincangannya .. mungkin karna maknanya yang tiada batas sehingga kata cinta selalu dicari-cari dalam maknanya yang ia bawa sendiri dengan fersi sendiri
Sabtu, 19 Februari 2011
barisan puisi cinta
ku tulis dalam pena manisku
setiap rasa adalah tulisan-tulisan dalam pena
bukuku adalah penaku
bisakah ku hentikan rasa tentang nya
hingga setiap tulisanku mengisi judul yang lain
pena dan bukuku adalah cerminan jiwaku
judul tentang cintanya ingin kuhapus
tapi bagaimana terlanjur ku gores tinta didalamnya
hingga sekalipun ku hapus ..
tak mampu tulisan itu hapus sebersih dulu
ku syukuri rasa ini sebagai anugrahNYA
walau terkadang sulit ku bedakan antara sakit dan cinta ...
setiap rasa adalah tulisan-tulisan dalam pena
bukuku adalah penaku
bisakah ku hentikan rasa tentang nya
hingga setiap tulisanku mengisi judul yang lain
pena dan bukuku adalah cerminan jiwaku
judul tentang cintanya ingin kuhapus
tapi bagaimana terlanjur ku gores tinta didalamnya
hingga sekalipun ku hapus ..
tak mampu tulisan itu hapus sebersih dulu
ku syukuri rasa ini sebagai anugrahNYA
walau terkadang sulit ku bedakan antara sakit dan cinta ...
Langganan:
Postingan (Atom)